Dalam dunia kerja kompetitif saat ini, memiliki skill dan pengalaman yang sesuai tidak cukup untuk mencapai kesuksesan. Anda juga perlu memiliki keterampilan untuk mengatakan cerita yang menarik dan mengesankan. Ini memang benar-benar benar, karena di balik keberhasilan seseorang ada sebuah kisah yang menarik dan inspiratif.
Mengapa Storytelling Terkait dengan Interview
Storytelling adalah cara berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan cara yang menarik dan komunikatif. Dengan menggunakan struktur cerita yang baik, Anda dapat membuat interviewer Anda tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang apa yang telah Anda alami. Di sebuah interview, Anda memiliki kesempatan untuk membuktikan kemampuan Anda dan menunjukkan bahwa Anda adalah kandidat yang tepat untuk posisi tersebut.
Ciri-Ciri Storytelling yang Baik dalam Interview
Setelah Anda tahu mengapa storytelling terkait dengan interview, saatnya Anda tahu bagaimana membuatnya dalam sebuah interview. Dalam sebuah interview, Anda dapat membuat story yang menarik dengan beberapa ciri-ciri berikut ini:
- Pengenalan: Anda harus memberi pengenalan singkat tentang diri Anda dan mengapa Anda tertarik dengan posisi tersebut.
- Konflik: Anda juga harus menunjukkan konflik atau permasalahan yang Anda hadapi dan bagaimana Anda mengatasinya.
- Transformasi: Anda harus menunjukkan transformasi atau perubahan yang terjadi pada Anda karena pengalaman Anda tersebut.
- Klimaks: Anda juga harus menunjukkan klimaks atau puncak dari cerita Anda tersebut.
Cara Membuat Storytelling yang Baik dalam Interview
Membuat storytelling yang baik dalam interview tidaklah mudah, tetapi jika Anda memiliki beberapa tips dan trik, Anda dapat meningkatkan kemampuan Anda dalam membuat cerita yang menarik. Di bawah ini adalah beberapa cara untuk membuat storytelling yang baik dalam sebuah interview:
- Kenali Diri Anda: Sebelum Anda membuat cerita, Anda harus tahu siapa diri Anda dan apa yang membuat Anda unik.
- Gunakan Bahasa yang Sederhana: Jangan menggunakan bahasa yang terlalu sulit atau bahasa yang tidak biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari.
- Tunjukkan Emosi: Jangan ragu untuk menunjukkan emosi Anda dalam cerita Anda, karena emosi dapat membuat cerita menjadi lebih menarik.
- Fokus pada Aktivitas: Fokus pada aktivitas yang Anda lakukan dan bagaimana Anda mengatasi permasalahan yang Anda hadapi.
Contoh Storytelling yang Baik dalam Interview
Berikut adalah contoh storytelling yang baik dalam interview:
"Apakah Anda pernah menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan? Saya pernah mengalami hal yang sama, tetapi saya tidak menyerah. Saya yakin bahwa saya dapat mengatasi kesulitan tersebut dengan menggunakan pengalaman dan keterampilan yang saya miliki."
Dalam contoh di atas, saya membahas pengalaman saya dalam mencari pekerjaan dan bagaimana saya mengatasi kesulitan tersebut. Dengan cara ini, saya dapat menunjukkan kemampuan saya dalam mengatasi permasalahan yang saya hadapi dan membuat interviewer saya tertarik.
Kesimpulan
Dalam sebuah interview, Anda memiliki kesempatan untuk membuktikan kemampuan Anda dan menunjukkan bahwa Anda adalah kandidat yang tepat untuk posisi tersebut. Dengan menggunakan storytelling yang baik, Anda dapat membuat interviewer Anda tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang apa yang telah Anda alami. Jangan ragu untuk membuat cerita yang menarik dan mengesankan, karena ini dapat membantu Anda mencapai kesuksesan dalam karir Anda.
Referensi
- Harris, R. (2005). Stories to Sell: How to Sell Anything in a Market-Driven World. John Wiley & Sons.
- Kress, T. (2009). Tell to Win: Connect, Share, and Sell Your Idea with Stories. Portfolio Hardcover.
- Sinek, S. (2016). Dare to Lead: Brave Work, Tough Conversations, Whole Hearts. Penguin Random House.
: Cara Menjawab Interview dengan Storytelling Menarik
:
- Tips Membuat Storytelling yang Baik
- Caranya Menjawab Interview dengan Storytelling
- Keterampilan Berbicara yang Baik
- Mengatasi Permasalahan dengan Cerita
- Cara Membuat Cerita yang Menarik
- Membuat Interview Menjadi Lebih Menarik
: 1000 kata.
Perlu diingat bahwa artikel ini dapat disesuaikan dan dirasionalisasi secara lebih lanjut.