Kenapa Urbanisasi Membawa Masalah Sosial

Posted on

Kenapa Urbanisasi Membawa Masalah Sosial: Kajian dan Pemahaman

Urbanisasi, kebalikannya dengan perkembangan kota dan penduduk kota, telah menjadi salah satu fenomena besar dalam beberapa dekade terakhir. Proses ini telah menyebabkan pergeseran besar-besaran dari penduduk desa menuju kota, sehingga menciptakan kondisi yang kompleks dan membingungkan. Meskipun urbanisasi dapat membawa dampak positif seperti peningkatan kesempatan ekonomi dan akses jaringan sosial, namun juga membawa konsekuensi negatif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa alasan mengapa urbanisasi seringkali membawa masalah sosial.

Masalah Sosial yang Timbul dari Urbanisasi

Saat ini, hampir 60% penduduk Indonesia tinggal di kota-kota besar dan terus meningkat setiap tahunnya. Fenomena ini menyebabkan kota-kota tersebut mengalami kemacetan lalu lintas, peningkatan biaya hidup, dan keterbatasan fasilitas umum. Banyak masyarakat yang mengalami kesulitan untuk membahagiakan kehidupan di kota besar, sehingga perlu dipelajari beberapa hal mengenai fenomena urbanisasi ini.

1. Keterbatasan Akses Fasilitas Umum

Salah satu dampak urbanisasi adalah keterbatasan akses fasilitas umum. Kota-kota besar seringkali memiliki populasi yang sangat padat sehingga membuat fasilitas umum seperti tempat parkir, toilet umum, dan tempat makan sangatlah terbatas. Hal ini dapat memicu kemacetan lalu lintas akibat parkiran yang tidak memadai dan meningkatkan risiko penyakit akibat kekurangan fasilitas sanitasi yang adekuat.

2. Pemecatan dan Pengangguran

Urbanisasi juga menyebabkan perubahan besar-besaran dalam struktur ekonomi di desa, sehingga menyebabkan banyak masyarakat kehilangan tempat kerja dan jadi pengangguran. Hal ini terjadi karena peralihan sumber daya tenaga kerja dari sektor pertanian menuju sektor industri, yang cenderung lebih membutuhkan keterampilan dan teknologi canggih. Hal ini meningkatkan persaingan dan kemungkinan bagi pekerja yang kurang kompetitif untuk kehilangan pekerjaan.

3. Peningkatan Biaya Hidup

Tidak hanya keterbatasan fasilitas umum yang menyebabkan perasaan tidak nyaman dalam menjalani kehidupan, akan tetapi peningkatan biaya hidup juga menyebabkan kesulitan masyarakat untuk menghidupi diri dengan baik. Biaya hidup yang tinggi terkadang berakibat pada keburukan ekonomi, karena tidak ada pilihan yang sesuai dengan kemampuan untuk mengubah kehidupan.

4. Ketersediaan Rumah dan Akses Pendidikan

Dengan peningkatan penduduk kota, ketersediaan rumah dan akses pendidikan menjadi semakin sulit. Masyarakat mungkin harus berkompetisi untuk memperoleh rumah dengan harga yang terjangkau. Pada sisi lain, beberapa penduduk desa tidak memiliki akses yang sama untuk memperoleh pendidikan formal karena adanya keterbatasan infrastruktur pendidikan di wilayah desa. Hal ini dapat menghalangi pencapaian tujuan pendidikan yang berkelanjutan, sehingga meningkatkan kemungkinan bagi seseorang untuk mengalami kesulitan menghadapi tantangan abad 21.

5. Keseimbangan Lingkungan dan Aktivitas Sosial

Hal lain yang seringkali diabaikan dalam konteks urbanisasi adalah pengaruhnya atas lingkungan. Penambahan banyak bangunan untuk menampung penduduk kota dan industri di sekitar lingkungan, cenderung berakibat pada kerusakan lingkungan dan polusi udara, air, dan tanah. Selain permasalahan keseimbangan lingkungan, urbanisasi juga mempengaruhi aktivitas sosial karena masyarakat yang tinggal di kota mungkin memfokuskan waktu dan tenaga mereka hanya untuk mencari harta, menyebabkan kemerosotan hubungan sosial keluarga dan kehidupan sosial masyarakat.

Kesimpulan

Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa urbanisasi adalah proses kompleks yang tidak hanya membawa manfaat positif, tetapi juga konsekuensi negatif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami fenomena ini dan mencari cara untuk mengatasinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *